Friday, 11 November 2011

seANDAInya...

seandainya dapat memilih...
aku hanya ingin kekasih seperti ilalang...
yang berbalut kesederhanan, dan berhiaskan kesetiaan
tak pernah letih... walaupun di atas kegersangan

seandainya dapat memilih...
aku hanya ingin cinta, seperti cinta ilalang...
selalu menari di setiap keadaan,
walaupun gelap... meskipun tandus...
kerana keyakinan di atas keinginan,
bahwa hidup harus terus berjalan...
apapun kenyataan...

seandainya dapat memilih...
aku hanya ingin cinta dan kekasih seperti ilalang...
yang tetap tersenyum, walau hidup di atas ketandusan
selalu menari dalam apa keadaan dan menyanyi...
dalam irama, kesederhanaan... tanpa keresahan
kerana percaya pada satu keyakinan...
bahwa hidup harus terus berjalan,  seperti apapun keadaannya.

tuan... itu saja seandainya....? 

selamat tinggal CINTA

di sudut hati yang terdalam..
telah terukir cintamu,
biarpun tak seindah keinginan
tetapi... akan selalu aku jaga,
agar tak pernah padam nyalanya
sampai raga telah sirna

namun... sekuat apapun genggaman
bila keinginan tak sejalan,
dan ego mengalahkan rasa cinta...
maka cintapun akan runtuh... jatuh,
kerana badai diri, lebih dasyat...
dari badai sebesar apapun

jika memang cinta yang ada...
adalah cinta sejati,
tak akan mungkin serapuh daun kering
yang begitu mudah terhempaskan
hanya oleh angin dan keadaan

dan seharusnya cinta sejati...
akan terus bertahan di terpaan badai,
gelapnya keadaan ataupun keinginan lebih
kerana berpegang pada hakikat...
cinta adalah saling berbagi...
di hidup dan setelah mati...

rasa cinta yang terjaga...
hanyalah sebuah keinginan,
tetapi bila kenyataan tak berkehendak
biarlah, daun yang kering tertiup angin
kemanapun akan berlabuh
semoga cinta menemukan jalannya
dalam naungan kebahagiaan 

selagi ada hayat aku akan terus bertahan...
pada sebuah keyakinan
bahwa cinta selalu memancarkan sinarnya
memberikan kebahagiaan...
yang takkan runtuh oleh keadaan
dan selalu menghadirkan keindahan,
di dalam rasa maupun jiwa

tuan... sungguhpun hati ini hancur kerananya,  tetapi syak wasangka itu memutuskan silaturrahim... 

satu nafas

ribuan malam yang telah kita lewati
adalah bukti kita ditakdirkan sebagai satu tarikan nafas.
kutak kan pernah melepasmu dan membuatmu pergi.

terima kasihku tak kan pernah cukup menampung semua cintamu.
luas dunia pun tak kan dapat merentang kasih sayangmu.
KAMU indah selamanya di hati.   

tuan... ah! cinta tidak pernah ada yang abadi...

senandung jiwa

kita tak akan pernah dapat menghilang segala impian
dan kenangan yang merobek perlahan di tangkai hati
lalu menyemai harap, segalanya akan kembali seperti semula

“kerana apa yang tertinggal, seperti sisa jejak kaki
di bibir pantai yang lenyap terhapus hempasan ombak”
kita hanya akan  bersenandung mengaut pilu
dan membuat segenap angan terbang liar mencabik cakrawala
seraya menyimpan segala putus asa dan rindu

pada diam,
pada keheningan
pada lagu lama yang kita lantunkan
dan bergema lirih hingga ke sudut sepi sanubari

“kerana apa yang kini tertinggal, adalah tempat dimana
angin segala musim bertiup dan arus semua sungai bermuara yang kerap
membuat kita terumbang pada pilihan : meniti samar masa depan ataukah
menggenggam nostalgia dan ikut karam bersamanya”

tuan...setia itu nama saja satu perkataan... tetapi selagi hayat di badan!

selamat ulangtahun untukku@17oktober

Tanah Beradat
di tengahari yang terik
di bawah naungan bulan Oktober
di balik selubung tahun dua ribu sebelas

mengenang yang tak seharusnya di kenang
mengingat yang tak pernah di lupakan
kesepian...kesendirian...kesakitan dan ketidakpastian bersama
dalam perjalanan ku....

aku adalah kesedihan yang terlarut dalam air penderitaan,
mengalir bersama kesakitan dalam hari-hari tanpa kejelasan.
aku adalah serakan daun-daun kering yang terpijak-pijak
dalam ketidakadilan
tertiup dan terbawa angin tanpa tujuan yang menyiksa
perasaan.

inilah aku...
seseorang dengan kepedihan hidupnya...
seseorang yang selalu berharap dapat memiliki bahagia...
seseorang yang selalu berharap dapat memaknai kehidupannya...

dan inilah aku hingga hari ini,
hari yang seharusnya membahagiakan
hari dimana aku dilahirkan...

SELAMAT ULANGTAHUN UNTUKKU kuucapkan
semoga segenap harapan, impian, cita dan cinta
akan aku raih kelak dihari kemudian.

tuan... hari ini, tuan berhenti berharap! 

...sebenarnya 17oktober 2011 telah lama berlalu... 

Wednesday, 2 November 2011

intai tuan antara nampak

salam...
berapa lama ya tak mencoret...RINDU! hanya itulah yang boleh tuan katakan.  ya, rindu yang teramat... itulah... bila ada depan mata ditinggal-tinggalkan... kata-kata yang kita ucap seharian itu merupakan satu doa.  sebelum ni tuan ada berkata nak tutup blog ni... tetapi DIA belum beri keizinan lagi.. cumanya tuan terlantar kesakitan yang tiada kesudahan.  hari-hari hidup tuan bergantung kepada injection penahan sakit.

cucuk... seketika, da jalan ubat... tuan kan lena..lena.. tertinggal semua kesakitan tuk seketika... segala yang menjadi beban di fikiran hilang lenyap juga tuk seketika...

sampai bila...?
tolong jawab ya Allah...  

tuan...sukar nak berpura-pura.  selain hati hancur luluh..