Sunday, 1 September 2013

yang terindah dalam hidup

Kukambus benih itu antara sekian rekahan tanah
kusiram sedingin air dari kali jernih yang belajar
meresap
kupintal doaku di hujung Dhuha yang khusyuk
kuuntai ratap dalam diam berseni.

Sungguh teman
jika harapan ini menjadi pusara
pacakkan nisan di atasnya supaya ada yang tahu
di situ pernah ditanam benih yang ikhlas
namun mati menjadi baja.

Dan tangan ini
tidak pernah kesal melepaskannya pergi
dalam rimbun akur yang sujud ke bumi.


tuan...
yaAllah yaRahman yaRahim
yaMukmin ya Muhaimin
salam....

terlalu lama tidak menulis....terlalu banyak kejadian...terlalu banyak halangan...terlalu banyak cerita sehingga ada yang dah terlupakan...

begitulah kehidupan ini...  semakin jauh kita meniti kehidupan semakin banyak kita kehilangan...

sedang kehidupan itu tersendiri...terkadang terlalu sunyi....terlalu sedih....semakin jauh semakin tersungkur...semakin terluka...

kesedihan itu tidak pernah sirna...
ah rindu!
sunyi...
air mata sayang..."berhentilah menitis ya...."..

pujukilah diri sendiri...usah terlalu berharap bintang dilangit turun ke riba menyapu si air mata... usai-usailah menanti bulan turun mendodoikan lena...

teruslah berjalan...teruskanlah meniti...
masih jauhkah perjalanan ini...?

aduhai ya Allah luka ini tidak pernah mengering...
aduhai ya Allah rindu ini tidak pernah sirna...
aduhai ya Allah terlalu sunyi rindu ini...
aduhai ya Allah air mata ini tidak pernah berhenti...
aduhai..
aduhai..
aduhai..
ya Allah!